Minggu, 04 November 2012

Metode Pengalamatan Internet

Metode Pengalamatan Internet 


Suatu alamat IP yang unik diperlukan bagi setiap komponen jaringan dan host yang berkomunikasi dengan memakai TCP/IP. Jaringan-jaringan TCP/IP biasanya dikategorikan menjadi tiga golongan utama yang sudah menetapkan ukurannya lebih dulu. Masing-masing jaringan dapat dibagi menjadi subjaringan-subjaringan yang lebih kecil oleh administrator sistem dengan memakai subnet mask untuk membagi suatu alamat IP menjadi dua bagian. Satu bagian mengidentifikasi host (komputer), bagian lainnya mengidentifikasi pemilik jaringan itu. Masing-masing host TCP/IP diidentifikasi oleh suatu alamat IP logis. Alamat IP adalah suatu alamat layer jaringan dan tidak bergantung pada alamat layer data-link (seperti suatu alamat kontrol akses media pada network interface card).


1. Alamat IP

Alamat IP merupakan sebuah angka 32-bit yang secara unik mengidentifikasi sebuah host (komputer atau device lain, misalnya printer atau router) pada suatu jaringan TCP/IP. Alamat IP pada umumnya dinyatakan dalam format desimal yang diberikan titik dengan empat angka yang dipisahkan oleh titik, misalnya 192.168.123.132.

Agar TCP/IP WAN bisa berjalan secara efektif sebagai sekumpulan jaringan, router yang menyampaikan paket-paket data di antara jaringan-jaringan tidak perlu mengetahui lokasi host yang sesungguhnya yang menjadi tujuan suatu paket informasi. Router hanya perlu mengetahui host itu merupakan suatu anggota jaringan apa dan memakai informasi yang disimpan di dalam tabel route-nya untuk menentukan bagaimana memperoleh paket ke jaringan milik host tujuan. Setelah paket dikirimkan ke jaringan tujuan, paket tersebut dikirimkan ke host yang tepat. Agar proses ini bisa berjalan, suatu alamat IP mempunyai dua bagian: ID jaringan dan ID host.


2. ID Jaringan

ID jaringan mengidentifikasi host TCP/IP yang diletakkan pada jaringan fisik yang sama. Semua host pada jaringan fisik yang sama harus diberikan ID jaringan yang sama agar bisa berkomunikasi satu sama lain. Jika router menghubungkan jaringan-jaringan, maka ID jaringan yang unik dibutuhkan bagi setiap koneksi area yang luas. 


3. ID Host

ID host mengidentifikasi suatu host di dalam sebuah jaringan. ID host harus unik supaya jaringan itu bisa ditandai oleh ID jaringan. Suatu alamat IP mengidentifikasi lokasi sistem pada jaringan melalui cara yang sama sebagaimana sebuah alamat jalan raya mengidentifikasi sebuah rumah di dalam blok sebuah kota.


4. Notasi Desimal Bertitik

Ada dua format untuk menunjuk sebuah alamat IP – notasi desimal bertitik dan biner. Masing-masing alamat IP memiliki panjang 32-bit dan disusun dari empat bagian 8-bit. Bagian 8-bit ini dikenal sebagai octet. Contoh alamat IP 192.168.123.132 menjadi 11000000.10101000.01111011.10000100 dalam format biner. Angka-angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik dalam notasi desimal bertitik merupakan octet yang dikonversikan dari biner menjadi notasi desimal. Octet men-cerminkan sebuah angka desimal yang bervariasi dari nol sampai 255 dan seluruh 32 bit dari alamat IP dialokasikan ke ID jaringan dan ID host.


5. Konversi Alamat IP dari Biner Menjadi Desimal

Untuk mengelola TCP/IP pada jaringan, Anda harus mampu mengonversi nilai bit dalam suatu octet dari kode biner menjadi suatu format desimal. Dalam format biner, masing-masing bit di dalam octet memiliki nilai desimal yang ditugaskan. Bit yang diatur menjadi 0 selalu mempunyai nilai 0 dan bit yang diatur menjadi 1 dapat dikonversikan menjadi nilai desimal. Bit yang berurutan nilai kecil mencerminkan nilai desimal 1. Bit yang berurutan nilai besar mencerminkan nilai desimal 128. Nilai desimal tertinggi dari suatu octet adalah 255.

Di bawah ini tersaji tabel yang memperlihatkan bit-bit di dalam satu octet yang dikonversikan dari kode biner menjadi sebuah nilai desimal.

Kode Biner
Nilai Bit
Nilai Desimal
00000000
0
0
00000001
1
1
00000011
1+2
3
00000111
1+2+4
7
00001111
1+2+4+8
15
00011111
1+2+4+8+16
31
00111111
1+2+4+8+16+32
63
01111111
1+2+4+8+16+32+64
127
11111111
1+2+4+8+16+32+64+128
255


6. Penggolongan Alamat

Alamat-alamat Internet saat ini dialokasikan oleh InterNIC (http://www.internic.net). InterNIC ini adalah organisasi yang mengelola Internet. Alamat IP tersebut dibagi menjadi golongan-golongan. Golongan yang paling lazim adalah Golongan A, B, dan C. Golongan D dan E memang ada, tetapi pada umumnya tidak dipakai oleh end user. Masing-masing golongan alamat memiliki default subnet mask yang berbeda. Mengidentifikasi golongan alamat IP dapat dengan melihat octet pertamanya. Di bawah ini tersaji berbagai alamat Internet Golongan A, B, dan C, masing-masing dengan contoh alamatnya.

Alamat Golongan A diberikan ke jaringan dengan sejumlah besar host. Jaringan Golongan A memakai default subnet mask 255.0.0.0 dan mempunyai 0-126 sebagai octet pertamanya. Alamat 10.52.36.11 adalah alamat Golongan A. Octet pertamanya adalah 10, yang terletak di antara 1 dan 126 yang termasuk inklusif.

Alamat Golongan B diberikan ke jaringan berukuran sedang sampai jaringan berukuran besar. Jaringan Golongan B memakai default subnet mask 255.255.0.0 dan memiliki 128-191 sebagai octet pertamanya. Alamat 172.16.52.63 adalah alamat Golongan B. Octet pertamanya adalah 172, yang terletak di antara 128 dan 191 yang termasuk inklusif.

Alamat Golongan C dipakai untuk LAN yang kecil. Jaringan Golongan C memakai default subnet mask 255.255.255.0 dan mempunyai 192-223 sebagai octet pertamanya. Alamat 192.168.123.132 merupakan alamat Golongan C. Octet pertamanya adalah 192, yang terletak di antara 192 dan 223 yang termasuk inklusif.

Golongan alamat menentukan bit manakah yang dipakai untuk ID jaringan dan bit manakah yang dipakai untuk ID host. Golongan juga menentukan jumlah jaringan yang mungkin dan jumlah host pada setiap jaringan.


7. Pedoman Alamat IP
 
Kendati tidak terdapat aturan bagaimana memberikan alamat IP, namun pastikan untuk memberikan ID host dan ID jaringan yang valid. Ada beberapa pedoman umum ketika memberikan ID host dan ID jaringan:
  • ID jaringan tidak dapat berupa angka 127. ID ini disediakan untuk fungsi diagnostik dan fungsi loopback.
  • Bit ID host dan bit ID jaringan tidak dapat seluruhnya berbentuk 1. Jika semua bit diatur menjadi 1, maka alamat ditafsirkan sebagai suatu siaran, bukan ID host.
  • Bit ID host dan bit ID jaringan tidak dapat seluruhnya berbentuk 0. Bila semua bit diatur menjadi 0, maka alamat yang ditafsirkan bisa berarti “hanya jaringan ini.”
  • ID host harus unik bagi ID jaringan lokal.
  • ID jaringan yang unik dibutuhkan bagi setiap jaringan dan koneksi area yang luas. Kalau Anda sedang berhubungan ke Internet umum, maka Anda diminta untuk memperoleh ID jaringan.
  • Semua host TCP/IP, termasuk interface hingga router, memerlukan ID host yang unik. ID host pada router itu adalah alamat IP yang dikonfigurasikan sebagai default gateway milik workstation.
Masing-masing host pada suatu jaringan TCP/IP memerlukan subnet mask – entah default subnet mask, yang dipakai ketika suatu jaringan tidak dibagi menjadi subnet ataupun subnet mask yang lazim, yang dipakai saat suatu jaringan dibagi menjadi subnet. Subnet mask adalah alamat 32-bit yang dipakai untuk menghalangi atau “menutupi” suatu bagian dari alamat jaringan demi membedakan ID jaringan dari ID host. Hal ini memang perlu sehingga TCP/IP dapat menentukan apakah suatu alamat IP diletakkan pada jaringan lokal atau jaringan yang jauh. Default subnet mask yang dipakai tergantung pada golongan alamat.

Masing-masing host TCP/IP diidentifikasi oleh suatu alamat IP yang logis dan suatu alamat IP yang unik diperlukan bagi setiap komponen jaringan dan host yang berkomunikasi dengan memakai TCP/IP. Setiap alamat IP menentukan ID host dan ID jaringan. Suatu alamat IP memiliki panjang 32-bit dan disusun dari empat field 8-bit, yang dinamakan octet. Ada lima golongan alamat. Microsoft mendukung alamat-alamat Golongan A, B, dan C yang diberikan ke host. Setiap golongan alamat dapat menampung jaringan-jaringan dari ukuran yang berbeda.

Ada beberapa pedoman yang harus diikuti untuk memastikan saat memberikan alamat IP yang valid. Semua host pada suatu jaringan tertentu mesti memiliki ID jaringan yang sama agar bisa berkomunikasi satu sama lain. Seluruh host TCP/IP, termasuk interface hingga router, memerlukan ID host yang unik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar