Kamis, 30 Mei 2013

TULISAN 1 (TUGAS 3)


KONSEP PENYESUAIAN DIRI


Untuk menghilangkan salah pengertian mengenai apa itu penyesuaian diri, maka kita harus menjelaskan konsep-konsep dasarnya. Untuk menjelaskan hal ini, kita dapat mengemukakan contoh berikut. Ada dua orang pemuda yang bernama Ahmad dan Udin, yang usianya sama dan berasal dari latar belakang sosio-ekonomis yang sama. Ahmad seorang pemuda yang bahagia, periang, memiliki prestasi sekolah yang bagus, disukai oleh kawan-kawannya, sangat tertarik dengan olah raga dan kegemaran-kegemaran lain, sangat dibanggakan oleh keluarganya, dan ia telah memutuskan apa yang diinginkannya setelah tamat dari Sekolah Menengah dan masuk ke Perguruan Tinggi. Udin justru sebaliknya. Ia seorang yang murung, benci terhadap orang tuanya, iri terhadap saudara-saudaranya yang lain dalam keluarga, tidak tertarik kepada olah raga atau kegiatan-kegiatan sosial, dan hampir selalu tidak memiliki kawan. Ia sudah dua kali lari dari rumahnya dan prestasinya di sekolah sangat jelek. Udin mengalami gangguan emosional, orang yang sama sekali tidak mampu menyesuaikan diri dengan hampir setiap segi kehidupan. Ahmad dapat digambarkan sebagai orang yang dapat menyesuailam diri dengan baik, dan ia dapat menginjak masa dewasa tanpa mengalami konflik, frustrasi, atau ketidakbahagiaan. 

Kita dapat berkata secara sangat sederhana bahwa penyesuaian diri didefinisikan dengan sejauh mana orang bergaul dengan baik dengan dirinya sendiri dan dengan orang lain. Tetapi, ada kesulitan dengan konsep penyesuaian diri yang sangat sederhana ini. Cukup aneh, cara Udin yang kurang baik dalam mengadakan respon terhadap keadaan-keadaan dan orang-orang harus dianggap sebagai penyesuaian diri. Kebencian, perasaan iri, kemurungan, dan sebagainya adalah cara Udin menangani situasi yang berbeda. Meskipun cara-cara ini tidak diinginkan sebagai cara-cara bereaksi terhadap situasi-situasi, namun kualitasnya tetap dianggap sebagai kualitas penyesuaian diri. Ini adalah hal yang sangat penting dalam mempelajari penyesuaian diri manusia. Bukan macamnya tingkah laku yang menentukan apakah orang dapat menangani proses penyesuaian diri, tetapi cara bagaimana tingkah laku itu digunakan. Apakah tuntutan-tuntutan dari dalam atau stres dari lingkungan dihadapi dengan berdoa, kenakalan/kejahatan, simtom neurotik dan psikotik, tertawa, gembira, atau permusuhan, namun konsep penyesuain diri dapat digunakan sejauh respons tersebut berfungsi untuk mereduksikan tuntutan yang dikemukakan pada individu. Apabila respon tersebut tidak efisien, merugikan kesejahteraan pribadi, atau patalogik, maka respon itu disebut sebagai respon yang tidak mampu meyeseuaikan diri (maladjustive).


KONSEP PENYESUAIAN DIRI YANG BAIK

Orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik adalah orang yang memiliki respon-respon yang matang, efisien, memuaskan dan sehat. Sebaliknya, orang yang neurotik adalah orang yang sangat tidak efisien dan tidak pernah menangani tugas-tugas secara lengkap. Singkatnya, meskipun memiliki kekurangan-kekurangan kepribadian, orang dapat menyesuaikan diri dengan baik dapat bereaksi secara efektif terhadap situasi-situasi yang berbeda, dapat memecahkan konflik-konflik, frustrasi-frustrasi, dan masalah-masalah tanpa menggunakan tingkah laku simtomatik.


VARIASI DALAM PERTUMBUHAN

Ada variasi diantara individu-individu normal, baik mengenai pertumbuhan maupun bentuk dan ukuran akhir dari kepala, tanpa ada kaitannya dengan efek kondisi patologis. Namun, perawatan ortodonsi lebih dikhususkan untuk variasi normal. Variasi pada pertumbuhan umumnya merupakan variasi pada kecepatan dan jumlah pertumbuhan di usia yang berbeda. Barangkali contoh yang paling baik dari variasi ini adalah pada waktu lonjakan pertumbuhan puberal. Pada saat lonjakan pertumbuhan puberal ini perlu diperhatikan adanya perbedaan jenis kelamin yang umum, yaitu bahwa wanita cenderung mengalami pertumbuhan puberal 2 tahun lebih cepat daripada pria. Juga ada perbedaan individual. Pada suatu studi mengenai pertumbuhan mandibula pada anak perempuan, Tofani (1972) menemukan bahwa usia pertumbuhan puberal maksimal untuk panjang mandibula adalah berkisardari 11 sampai 13 tahun, dan durasi lonjakan pertumbuhan total berkisar antara 2 ½ tahun sam[pai 3 tahun. Jadi perkiraan mengenai dimensi akhir dari rahang pada anak yang sedang bertumbuh, atau usia dimana dimensi tersebut akan dicapai sulit dilakukan, walaupun sudah banyak dilakukan penelitian dalam hal tersebut. Variasi pada bentuk dan ukuran akhir dari kepala bisa dikelompokkan dalam dua kategori yang luas, vaiasi ras dan variasi individual.


Carl Rogers(1961) menyebutkan tiga aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan :
1. Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan diri sendiri, atau menyadari kenyataan
2. Menghormati keterpisahan dari orang lain-menerima orang lain   tanpa kecuali; dan
3. Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap orang lain.
Aspek-aspek ini dapat diterapkan dalam semua hubungan antar manusia, terutama sekali dalam hubungan perawat-klien.





Sumber:
Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Christensen, Paula J. 2009. Proses Keperawatan : Aplikasi Model Konseptual. Jakarta: EGC.
Foster, T.D. 1997. Buku Ajar Ortodonsi. Jakarta: EGC.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar